Menteri Amran: Segalanya untuk Petani

By Admin


nusakini.com - Rombongan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu melakukan safari kunjungan kerja (kunker) panen raya ke dua provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tujuannya cuma satu memastikan gabah hasil panen petani diserap oleh Bulog dengan harga HPP yang telah ditetapkan serta hadir langsung dalam perayaan panen petani di Pulau Jawa.

Menteri Amran dan rombongan, saat itu, menempuh jalur darat dari Cilacap sejauh 85 kilometer menuju Desa Wanareja. Setelah itu, iring-iringan rombongan Mentan Amran kembali melanjutkan perjalanan ke Desa Sindang Angin yang diperkirakan berjarak 29 kilometer dari titik sebelumnya. 

Perjalanan panjang ratusan kilometer dalam safari panen raya serta Serap Gabah Petani (Sergap) ini menjadi sebuah fenomena menarik tentang bagaimana passion seorang menteri dalam memperlihatkan keberpihakannya pada petani dan kerja keras yang demikian membumbung untuk meningkatkan martabat dan kesejahteraan petani Indonesia.

Kisah tentang bagaimana passion kerja Menteri Amran yang begitu kuat telah banyak diketahui publik dan diapresiasi berbagai kalangan, mulai dari legislator, akademisi pertanian, pengamat komunikasi dan lain-lain. Bahkan tak tanggung-tanggung, Presiden Joko Wododo (Jokowi) dengan gamblang memuji pencapaian kinerja menterinya yang satu ini.

Pernah, seorang pengamat komunikasi mengatakan bahwa Menteri Amran adalah salah satu menteri dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK yang sangat mumpuni di bidangnya. Bahkan seorang Bupati di ujung timur Indonesia (Merauke) pernah mengatakan, karena Menteri Amran-lah kehormatan profesi petani kembali diperhitungkan. Bukan hanya itu, Menteri Pertanian negara jiran Malaysia dan lembaga pangan dunia (FAO) juga berdecak kagum.

Fenomena Menteri Amran memang pantas dan menarik untuk dibincangkan. Bagaimana tidak, baru dalam priode kepemimpinannya di Kementerian Pertanian (Kementan) ini, magnet pemberitaan tersedot demikian besarnya ke ranah pertanian.

Sebelummnya, pemberitaan tentang sektor pertanian bisa dikatakan hanya menjadi pelengkap di pojok-pojok halaman koran atau sekedar judul sambil lalu di media online. Kalaupun ada yang menjadi headline, itu justru karena perberitaannya bernada negative.

Menurut seorang jurnalis senior, dahulu berita pertanian sama sekali tak dilirik oleh media karena tak “seksi”, namun sejak Kementerian Pertanian dinahkodai Menteri Amran, media menjadi demikian bergairah untuk ikut meliputnya.

Passion, barangkali inilah yang paling kuat dalam kepemimpinan Menteri Amran. Passion, kecintaan pada petani dan keinginan yang kuat untuk mengangkat martabat petani menjadi daya pikat yang mampu menggerakkan partisipasi siapapun untuk ikut terlibat. Passion seorang pekerja keras yang memiliki kecintaan pada apa yang diperjuangkannya. Seorang Menteri yang telah mewakafkan diri untuk mengabdi dalam mengangkat kesejahteraan petani Indonesia. Bagi Menteri Amran,  segalanya untuk petani. (mk)